Umroh memang menjadi salah satu alternatif umat muslim untuk bisa beribadah ke Tanah Suci. Kamu bisa pergi kapan saja, tanpa harus antre bertahun-tahun seperti ibadah haji. Pergi umroh berbeda dengan liburan wisata ke negara lain. Banyak hal yang harus kamu persiapkan untuk bisa berangkat ke Arab Saudi.
Dalam meringankan keperluan umroh, banyak agen yang siap membantumu. Biasanya untuk paket umroh reguler, kamu akan dijanjikan fasilitas-fasilitas seperti tiket pesawat hingga penginapan.
Namun disayangkan, niat baik untuk beribadah seringkali harus berakhir karena salah memilih agen umroh. Belakangan memang banyak agen umroh yang menyalahgunakan dana pelanggan.
Daripada kamu makin was-was, yuk atur kegiatan umrohmu sendiri. Harganya pun bisa ditekan, sehingga bisa lebih murah.
1. Waktu keberangkatan
Waktu merupakan faktor paling penting ketika merencanakan sebuah liburan. Semua kepentinganmu seperti tiket pesawat, visa, cuaca, dan lain-lain tergantung jadwal keberangkatan. Waktu pendaftaran visa umroh dibuka hanya pada bulan Shafar hingga Ramadan (terhitung sekitar 8 bulan efektif).
Waktu juga bisa sebagai patokan untuk menghindari high season pada bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadan. Suhu di Arab saudi juga harus kamu perhatikan, cuaca bersahabat biasanya pada Februari hingga Mei.
2. Tiket pesawat
3. Penginapan selama beribadah
Kamu harus bersikap fleksibel soal penginapan. Rata-rata penginapan yang dekat pusat ibadah adalah hotel bintang 4 dan 5. Tentu saja harganya akan membuat kantong cepat bolong. Kamu bisa memesan hotel agak jauh dari pusat ibadah. Memang butuh stamina lebih banyak, tapi kamu bisa menghemat biaya.
Hotel berbintang 3 ke bawah dengan harga sekitar 200 SAR atau sekitar Rp 750 ribuan. Kamu juga bisa menemukan apartemen murah seharga 50-100 SAR sekitar Rp 187-375 ribu. Harga tersebut cukup terjangkau, karena bisa diisi 3-4 orang. Lebih hemat lagi, kamu bisa mabit atau bermalam di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
4. Makanan
Terdapat beberapa opsi untuk masalah makanan. Kamu harus pintar-pintar mencari makanan di luar yang harganya sesuai kantong. Banyak warung makanan kaki lima yang bisa kamu temukan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Harga satu kali makan yakni 10-30 SAR atau sekitar Rp 37-112 ribu.
Opsi lainnya, kamu bisa minta katering hotel yang biasa digunakan jamaah umroh. Repotnya kalau mau makan, kamu harus kembali tepat waktu ke hotel. Rasanya bisa sesuai dengan lidah Indonesia, harganya sekitar 30-40 SAR atau sekitar Rp 112-150 ribu.
5. Transportasi lokal
Masalah transportasi bisa cukup merepotkanmu. Mobilitas menjadi terhambat, terutama jika tidak tahu sama sekali tentang Arab Saudi. Untungnya transportasi umum di sini tersedia selama 24 jam.
Harga taksi dari Jeddah ke Masjidil Haram bisa dikenakan harga 200-300 SAR atau sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1,1 juta. Bisa lebih hemat menggunakan bus yang hanya 30 SAR atau sekitar Rp 112 ribu. Kamu yang jago bersosialisasi, bisa menumpang secara gratis. Orang Arab termasuk ramah menghadapi turis asing.
6. Mengurus visa
Untuk bisa umroh, kamu harus mengurus visa terlebih dahulu. Tidak semua agen travel, akan membantumu hanya dalam mengurus visa saja. Kalaupun mau, kamu akan dikenakan biaya sekitar 200-300 dolar AS per orang atau sekitar Rp 2,8 hingga Rp 4,2 juta, tergantung musimnya. Harga tersebut tidaklah mutlak, tergantung pintarnya kamu bernegosiasi.
Nah, itulah gambaran umroh murah ala backpacker. Intinya adalah bagaimana kamu bisa berangkat ke Tanah Suci dengan lebih murah.
Baca Juga :
- Umroh tahun Baru VIP
- Umroh Desember VIP
- Umrah Promo Tahun Baru
- Umroh Promo Desember
- Umroh Turki Tahun Baru
- Umroh Dubai Tahun Baru
- Umroh Al Aqsa Tahun Baru
- Umroh Plus Rusia Scandinavia
- Umroh plus Eropa Tahun Baru
- Umroh plus Spain Maroco